Rita Maya

Rita Maya

Rabu, 04 Januari 2012

Coretan 5 Januari 2012

PERAN IBU DALAM MENCIPTAKAN SDM UNGGUL INDONESIA
Setiap orang tua dalam menjalani kehidupan berumah tangga memiliki tugas dan peran yang sangat penting, adapun tugas dan peran orang tua terhadap anaknya, yaitu melahirkan, mengasuh, membesarkan, dan mengarahkan menuju kepada kedewasaan serta menanamkan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku. Disamping itu juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri anak, memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan pribadi dengan penuh tanggung jawab dan penuh kasih sayang. Anak-anak yang tumbuh dengan berbagai bakat dan kecenderungan masing-masing adalah karunia yang sangat berharga, yang digambarkan sebagai perhiasan dunia.
Secara umum, tugas orangtua yang mengarah pada penciptaan SDM yang unggul adalah mengasuh. Orangtua memberikan pengasuhan kepada anak mereka untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut jenis kelaminnya, orang tua memiliki karakter yang berbeda dalam memberikan pengasuhan. Akan tetapi, secara umum ayah dan ibu memiliki peran yang sama dalam pengasuhan anak-anaknya. Pengasuhan yang diberikan dapat berupa perlindungan, pendidikan, atau yang lain. Namun ada sedikit perbedaan sentuhan dari apa yang ditampilkan oleh ayah dan ibu.
Dalam hal ini, seorang ibu mempunyai peran penting terhadap anak-anaknya, yaitu menumbuhkan perasaan mencintai dan mengasihi pada anak melalui interaksi yang melibatkan sentuhan fisik dan kasih sayang, menumbuhkan kemampuan berbahasa pada anak melalui kegiatan-kegiatan bercerita dan mendongeng, serta melalui kegiatan yang lebih dekat dengan anak, yakni berbicara dari hati ke hati kepada anak, juga mengajarkan tentang peran seorang perempuan, tentang bagaimana harus bertindak terhadap perempuan, dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari seorang perempuan. Oleh karena itu, disamping menjadi pendamping suami yang harus dilayani dan dihormati, ia juga harus mengasuh anak dan mendidiknya hingga ia dewasa. Mengasuh dan mendidik anak merupakan tugas yang sangat berat sekaligus tugas yang sangat mulia bagi seorang ibu.
Dikatakan sebagai tugas yang berat karena seorang ibu harus dapat berperan sebagai orang tua, guru, dokter sekaligus dapat menjadi teman bagi anak-anaknya. Peran tersebut memang harus dimainkan, mengingat perkembangan anak tidak hanya sebatas pertumbuhan fisik tetapi mencakup aspek secara holistik, yaitu pertumbuhan fisik, mental, sosial, dan spiritual mendapat perhatian yang seimbang. Oleh sebab itu, ibu dituntut untuk dapat memahami fase-fase perkembangan anak dan mengimbanginya. Pengasuhan yang baik sangat penting untuk dapat menjamin tumbuh kembang anak secara optimal.
Menurut pakar psikologi perkembangan, Jean Piaget, anak perlu melakukan aksi tertentu atas lingkungannya untuk dapat mengembangkan cara pandang yang kompleks dan cerdas dari setiap pengalamannya. Sudah menjadi tugas orangtua terutama ibu untuk memberi anak pengalaman yang dibutuhkan anak agar kecerdasannya berkembang sempurna. Hal itu disebabkan oleh peran ibu sebagai tempat yang pertama dan utama pendidikan yang didapatkan oleh anak sebelum mereka mendapatkan pendidikan di luar keluarga, misalnya sekolah, maka seorang ibu harus mendapatkan pelatihan-pelatihan keterampilan untuk mendidik anak mereka. Dengan demikian, ibu dapat mengetahui dan mengerti tahap-tahap perkembangan anak dengan mengikuti program-program yang diadakan oleh pemerintah ataupun lembaga-lembaga non pemerintah, misalnya BKB (Bina Keluarga Balita).
BKB merupakan suatu program yang melengkapi program-program pengembangan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan seperti misalnya program-program perbaikan kesehatan dan gizi ibu dan anak. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu dan anggota keluarga lainnya tentang pentingnya proses tumbuh kembang balita dalam aspek fisik, mental dan sosial serta pelayanan yang tepat dan terpadu yang tersedia bagi anak, misalnya di Posyandu, juga untuk meningkatkan keterampilan ibu dan anggota keluarga lainnya dalam mengusahakan tumbuh kembang anak secara optimal, antara lain dengan stimulus mental dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) dan memanfaatkan pelayanan yang tersedia.
Selain itu, agar tercipta SDM yang unggul seorang ibu juga memiliki peran untuk membantu anaknya mengembangkan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan sosial. Kuncinya terletak pada pengasuhan seorang ibu terhadap anaknya. Dalam membantu pengetahuan emosional anak, ibu berperan untuk membantu dan membimbing mereka ketika dibutuhkan, membantu anak untuk berempati pada orang lain dan menyadari perasaan seorang anak sehingga orang tuapun tidak boleh egois dalam hal ini. Dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak, ibu menjalankan perannya melalui teladan yang diberikan kepada anak-anak, memberikan contoh-contoh yang baik. Dalam mengembangkan kecerdasan sosialnya, peran ibu adalah membantu anak untuk memecahkan masalah, menghadapi masalah, keberanian, kejelian, dan keyakinan serta semua potensi lain harus diyakini seorang ibu bahwa hal ini harus dibina dan dibimbing sejak dini. Oleh karena itu, seorang ibu sangat dianjurkan untuk selalu berada disampingnya untuk membimbing dan membantu agar anak dapat bergaul dengan anak-anak yang lain sehingga pergaulannya luas. Hal itu akan bermanfaat karena komunikasi dengan teman-teman sebayanya membaik sehingga akan membantu tumbuh kembang otaknya untuk melakukan aktifitas sosial.
Selain hal-hal tersebut, ibu juga dapat menciptakan SDM yang unggul melalui organisasi PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga). Organisasi ini berperan dalam menciptakan SDM yang handal untuk mendorong percepatan pembangunan. Kegiatan ibu-ibu PKK dalam bidang pendidikan, pelatihan keterampilan, dan spiritual anak-anak sangat penting untuk melahirkan manusia baru yang unggul dan berkompeten. Merekalah penentu utama dalam menciptakan keluarga yang bahagia dan kondusif untuk pembinaan karakter dan mentalitas anak. Oleh sebab itu, dalam mewujudkan norma rumah tangga ini sangat tergantung kepada kaum ibu.
Di sisi lain, SDM yang unggul tidak hanya ditentukan dari aspek perkembangan tetapi juga pertumbuhan. Pertumbuhan yang dimaksud adalah bertambah besar dalam ukuran fisik karena jumlah sel dalam tubuh bertambah. Dalam hal ini, orangtua berperan untuk memenuhi kebutuhan primer anak mereka, yaitu memberi asupan gizi yang cukup dan seimbang, serta pakaian dan tempat tinggal yang layak.  Oleh sebab itu, ibu berperan sebagai pengatur dan pengelola kebutuhan-kebutuhan tersebut supaya sesuai dengan kebutuhan anak. Dengan demikian, anak dapat tumbuh dengan normal dan sehat sehingga dapat menunjang perkembangan mentalnya.
Jika semua anak di Indonesia tercukupi kebutuhannya secara holistik, maka Indonesia akan memiliki SDM yang unggul, handal, dan berkompeten. SDM tersebut akan mempercepat pembangunan negara sehingga kebutuhan dalam negeri terpenuhi dengan mengolah sumber daya alam yang melimpah di negara ini. Indonesia akan dengan mudah mengurangi angka kemiskinan, sedangkan permasalahan keuangan yang berkaitan dengan hubungan dengan luar negeri pun akan berkurang. Dengan SDM yang unggul tersebut, Indonesia akan mendapat peluang lebih banyak dalam persaingan dengan negara-negara lain di era globalisasi ini.
Rita Mayasari, Mahasiswa PBSI 2010 FBS UNY, Staff Redaksi LPPM KREATIVA FBS UNY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar