Rita Maya

Rita Maya

Rabu, 04 Januari 2012

Coretan 5 Januari 2012


KARANGAN EKSPOSISI

Eksposisi merupakan sebuah paparan atau penjelasan. Karangan eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca yang disusun secara teratur, logis, dan lengkap. Untuk memperjelas uraian, karangan dapat dilengkapi dengan grafik, gambar, atau statistik. Hal tersebut bertujuan agar pembaca mendapat pengetahuan atau informasi secara jelas. Oleh karena itu, karangan ini bersifat memaparkan, menjelaskan, menerangkan, dan menguraikan sesuatu dan informasi disampaikan dengan sejelas-jelasnya.
Karangan eksposisi dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: apakah itu? dan dari mana asalnya?. Ciri-ciri karangan eksposisi adalah sebagai berikut.
1.    Memaparkan definisi (pengertian).
2.    Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.
Hal-hal yang diinformasikan dalam karangan eksposisi dapat berupa:
1.    data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis,
2.    sesuatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta,
3.    fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.
Eksposisi atau pemaparan berarti salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau wawasan seseorang yang membaca (Keraf,1981:3).
Struktur/skematik teks dari suatu karangan eksposisi terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1.    penyataan pengantar (general statement): penulis menyajikan titik pandang dan
preview argument yang akan disajikan,
2.    serangkaian argumen: penulis memaparkan serangkaian argumen yang disertai
dengan bukti-bukti atau fakta-fakta untuk memperkuat argumen,
3.    kesimpulan (konklusi): penulis meringkas argumen-argumen disertai dengan
saran-saran.
Langkah-langkah menyusun karangan eksposisi adalah sebagai berikut.
a.     Menentukan topik/tema.
b.     Menetapkan tujuan.
c.     Mengumpulkan data dari berbagai sumber.
d.     Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih.
e.     Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Rambu-rambu dalam penulisan karangan eksposisi adalah sebagai berikut.
1.    Eksposisi hanya berusaha untuk menjelaskan atau menerangkan suatu pokok persoalan.
2.    Isi eksposisi tidak bermaksud mengundang reaksi, tidak bermaksud mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca.
3.    Gaya eksposisi harus informatif dan meyakinkan.
4.    Bahasa eksposisi merupakan bahasa berita tanpa rasa subjektif dan emosional.
5.    Pada eksposisi fakta-fakta hanya dipakai sebagai alat konkritisasi, maksudnya membuat rumusan dan kaidah diungkapkan itulebih nyata (bukan untuk bahan pembuktian).
6.    Eksposisi berusaha untuk memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang mengenai objek yang dibahas.
7.    Penulis eksposisi harus mengetahui permasalahan.
8.    Penulis eksposisi harus mampu menganalisis persoalan secara jelas dan konkret.

Berikut adalah jenis-jenis karangan eksposisi beserta dengan contohnya.
1.        Eksposisi definisi, contoh paragraf:
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
2.        Eksposisi proses, contoh paragraf:
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
3.        Eksposisi klasifikasi, contoh paragraf:
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
4.        Eksposisi ilustrasi, contoh paragraf:
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh – sungguh.
5.        Eksposisi perbandingan/pertentangan, contoh paragraf:
Pascagempa dengan kekuatan 5,9 skala richter, sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah luluh lantak. Keadaan ini mengundang perhatian berbagai pihak. Bantuan pun berdatangan dari dalam dan luar negeri. Bantuan berbentuk makanan, obat-obatan, dan pakaian dipusatkan di beberapa tempat. Hal ini dimaksudkan agar pendistribusian bantuan tersebut lebih cepat. Tenaga medis dari daerah-daerah lain pun berdatangan. Mereka memberikan bantuan di beberapa rumah sakit dan tenda – tenda darurat.
6.        Eksposisi laporan, contoh paragraf:
Sebenarnya, bukan hanya ITS yang menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau dikenal dengan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan “Risha” alias Rumah Instan Sederhana Sehat. Modelnya hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya “Pagi Pesan, Sore Huni”. Bedanya, sistem struktur dan konstruksi Risha memungkinkan rumah ini berbentuk panggung. Harga Risha sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk tipe 36. akan tetapi, usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen struktur memakai beton bertulang, diperkuat pelat baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap gempa juga telah diuji di laboratorium sampai zonasi enam.
Contoh karangan eksposisi secara umum adalah sebagai berikut.
Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Raya
Di banyak kota besar, kemacetan lalu lintas di jalan raya menjadi persoalan yang pelik. Sebenarnya ini merupakan hal yang tidak aneh. Meskipun demikian, kemacetan lalu lintas merupakan keadaan yang menjengkelkan kita sebagai pengguna jalan.
Jika diperhatikan, pada waktu-waktu tertentu lalu lintas di jalan-jalan tampak macet. Pada pagi hari, kemacetan lalu lintas mulai terasa ketika warga masyarakat mulai berangkat ke tempat mereka bekerja dan para pelajar mulai berangkat ke sekolah. Pada siang hari kemacetan lalu lintas mencapai puncaknya.
Banyak hal yang menjadi kemacetan lalu lintas. Pertama, adanya persilangan dengan jalan kereta api. Kedua, semakin banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan-jalan. Ketiga, banyak jalan digunakan sebagai parkir kendaraan dan sebagai tempat para pedagang kaki lima berjualan. Keempat, sering terjadi lampu lalu lintas mati. Kelima, sikap kurang terpuji pada pengemudi, seperti memberhentikan kendaraannya tidak pada tempatnya dan saling mendahului denan kendaraan lainnya. Terakhir, polisi lalu lintas tidak tampak di tempat tugasnya, apalagi jika lampu lalu lintas mati.
Dengan demikian, akibat kemacetan lalu lintas pun muncul, seperti waktu yang terbuang percuma. Selain itu, bahan bakar juga terbuang percuma. Kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan polusi udara dan suara. Bahkan, dapat mengakibatkan stres yang menyerang kesehatan rohani kita.
Berdasarkan contoh-contoh tersebut, karangan eksposisi harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
1.    menjelaskan pendapat, gagasan dan keyakinan,
2.    memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelasdengan angka, peta statistik, grafik, organigram, dan gambar,
3.    memerlukan analisis dan sintesis pada saat pengupasan,
4.    menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, sikap dan keyakinan.








Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar